Konsep line yang pertama adalah support dan resistance. Untuk memahami support dan resistance ini bayangkan Anda sedang berada di gedung bertingkat. Misalkan Anda memiliki bola yang cukup kuat untuk memantul. Jika Anda lemparkan di lantai dua, maka bola itu akan memantul di antara lantai dan plafon (langit-langit) di lantai dua tersebut. Lantai dan plafon inilah dalam trading yang disebut dengan support dan resistance. Support adalah batas terbawah dan resistance adalah teratas.
Harga di pasar pada umumnya dipengaruhi oleh supply (penawaran) dan demand (permintaan). Saat lebih banyak orang yang ingin membeli (buying pressure), atau dengan kata lain banyak demand, maka harga akan naik dikarenakan banyak peminatnya. Harga akan terus naik sampai harga dirasa sudah terlalu mahal sehingga akibatnya jumlah orang yang mau membeli berkurang. Karena jumlah pembeli berkurang, maka harga akan turun kembali. Harga paling tinggi inilah yang disebut resistance. Resistance ini menahan harga tidak bisa naik lagi dan malah menjadi turun. Dalam ilustrasi di atas resistance seperti plafon dalam illustrasi yang membuat bola berbalik arah memantul dari naik menjadi turun.
Sebaliknya jika lebih banyak orang yang ingin menjual (selling pressure), atau dengan kata lain banyak supply, maka akan harga turun. Ini seperti buah-buahan ketika tiba musim buah tersebut maka harga akan turun karena banyak penjualnya. Harga akan terus turun sampai dirasa sudah sangat murah sehingga akibatnya banyak orang yang mau membeli karena sangat murah. Saat mulai banyak yang membeli, harga akan menjadi naik. Harga paling rendah inilah yang disebut support. Support ini menahan harga tidak bisa turun lagi dan malah menjadi naik. Dalam ilustrasi di atas seperti lantai yang membuat bola berbalik arah memantul dari turun menjadi naik.
SUPPORT MENJADI RESISTANCE – DAN SEBALIKNYA
Harga tidak selamanya berada dalam area support dan resistance tersebut karena support dan resistance ini hanya psikologi pelaku pasar. Harga dapat turun di bawah support jika para pelaku pasar merasa bahwa harga support tersebut sekarang menjadi terlalu tinggi. Demikian pula sebaliknya, harga dapat naik di atas resistance jika para pelaku pasar merasa harga resistance tersebut terlalu rendah.
Dalam ilustrasi bola di atas, jika bola memantul sampai ke daerah tangga, maka bola tersebut dapat memantul naik atau turun. Jika misalnya bola yang memantul di lantai dua tersebut akhirnya dapat memantul ke naik ke lantai tiga, maka sekarang bola tersebut memantul di lantai dan plafon lantai tiga. Plafon lantai dua (resistance) tersebut sekarang menjadi lantai untuk lantai tiga (support).
Sebaliknya jika bola yang memantul di lantai dua tersebut memantul ke tangga turun ke lantai satu, maka sekarang bola tersebut akan memantul di lantai dan plafon lantai satu. Lantai (support) pada lantai dua itu sekarang menjadi plafon (resistance) di lantai pertama.
0 komentar:
Posting Komentar