Template information

Pin It!

Chart

Posted by

CHART

Dalam technical analysis, trader melakukan analisa berdasarkan chart. Unsur utama dalam chart adalah harga. Tanpa adanya harga, kita tidak dapat melakukan analisa teknikal. Chart digambar berdasarkan pergerakan harga di pasar selama periode tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan. Periode ini disebut dengan time frame. Time frame harian berarti chart tersebut menunjukkan harga untuk tiap harinya. Time frame satu jam berarti bahwa chart tersebut berdasarkan harga tiap jam.

Chart adalah serangkaian data harga selama jangka waktu tertentu. Garis horizontal atau mendatar menunjukkan waktu, sedangkan garis vertikal menunjukkan harga.

Dalam setiap sesinya, ada empat harga yang menjadi patokan, yaitu Open, High, Low, dan Close.

Open adalah harga pembukaan saat sesi tersebut dimulai.

High adalah harga tertinggi saat sesi tersebut.

Low adalah harga terendah dalam sesi tersebut

Close adalah harga penutupan atau harga terakhir untuk sesi tersebut.

JENIS-JENIS CHART


Chart dalam trading ada bermacam-macam. Pada saat ini hanya dibahas tiga chart yang paling umum digunakan oleh trader.

LINE CHART

Line chart adalah chart yang menggunakan data closing price atau harga penutupan saja. Closing price dari satu sesi ke sesi lainnya dihubungkan sehingga terdapat garis.

Line chart ini adalah jenis chart paling sederhana. Kesederhanaan ini menjadi kelebihan line chart karena memudahkan kita dalam mengamati chart. Namun kelemahannya tidak memberikan gambaran penuh bagaimana pergerakan harga dalam sesi tersebut, apakah terdapat perbedaan yang jauh atau tidak antara harga pembukaan, tertinggi, dan terendah, dan penutupan.

BAR CHART

Bar chart ini merupkan tipe chart yang paling populer. Bar chart menampilkan harga pembukaan (jika ada), harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. (OHLC).

Garis mendaftar di sebelah kiri adalah harga pembukaan, sedangkan garis mendaftar di sebelah kanan adalah harga penutupan. Karena harga pembukaan ini tidak selalu tersedia, maka dapat pula bar chart yang terdiri dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan saja (HLC) seperti contoh di sebelah kanan.

Jika garis harga penutupan di atas harga pembukaan (up bar), berarti harga ditutup naik pada sesi tersebut. Sebaliknya, jika garis harga penutupan berada di bawah harga pembukaan (down bar), berarti harga turun pada sesi tersebut.


Kelebihan bar chart ini adalah memberikan gambaran kondisi pasar sesungguhnya karena menampilkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan.

CANDLESTICK CHART

Candlestick chart adalah salah satu tipe chart yang berasal dari Jepang yang digunakan sejak abad 15 untuk berdagang beras. Pada tahun 1990-an, Steve Nison memperkenalkan chart ini di Amerika sehingga akhirnya candlestick chart banyak digunakan oleh para trader.

Untuk membuat candlestick chart harus ada data harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. Ini sama dengan bar chart yang juga menggunakan keempat data harga tersebut. Perbedaan dengan bar chart adalah dalam penggambarannya. Candlechart memiliki bodi dan bodi tersebut memiliki warna yang berbeda. Saat harga ditutup lebih tinggi dari harga pembukaan (bullish/up bar), maka bodi candlestick berwarna putih. Sedangkan saat harga ditutup lebih rendah dari harga pembukaan (bearish/down bar) maka bodi candlestick berwarna hitam.

Pada umumnya software charting memiliki fasilitas untuk mengubah warna bodi ini sesuai keinginan kita. Namun pada umumnya warna yang sering dipakai adalah putih atau hijau untuk candle bullish dan hitam atau merah untuk candle bearish.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 02.23

0 komentar:

Posting Komentar